MardataNews.com-Padang Pariaman, 11 September 2025 — SMPN 1 2X11 Enam Lingkung mendapatkan bantuan pemerintah melalui Program Revitalisasi Satuan Pendidikan Tahun Anggaran 2025, yang bersumber dari APBN Direktorat Sekolah Menengah Pertama. Bantuan tersebut dialokasikan untuk pembangunan toilet dan perpustakaan sekolah.
Pantauan di lokasi pada Kamis (11/9), pembangunan perpustakaan sudah mencapai tahap slof atas. Namun, saat kunjungan ke lapangan, kepala sekolah tidak berada di tempat dan menurut informasi telah pulang lebih awal.
Dari observasi, pekerja bangunan yang terlibat dalam proyek ini tidak mematuhi ketentuan keselamatan kerja, khususnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Pekerja tampak hanya mengenakan pakaian biasa tanpa perlengkapan standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), yang berpotensi membahayakan keselamatan mereka.
Lebih jauh, kualitas pengerjaan terkesan kurang maksimal. Pada bagian slof atas terlihat adanya lubang-lubang pada adukan cor, yang menunjukkan adanya indikasi kurangnya pengawasan teknis dari konsultan pengawas proyek.
Ketika dikonfirmasi mengenai hal ini, PLT Kepala Dinas Pendidikan Padang Pariaman, Dedi Spendri, menyatakan, “Dana ini berasal dari pusat dan sudah ada perencana serta pengawas di lapangan. Untuk lebih jelasnya, silakan konfirmasi langsung kepada kepala sekolah.”
Dugaan lemahnya pengawasan konsultan perencana menjadi sorotan karena berpotensi menyebabkan pekerjaan proyek asal jadi. Hingga berita ini diterbitkan, pihak-pihak terkait belum memberikan klarifikasi resmi mengenai dugaan pelanggaran dan kualitas pengerjaan proyek tersebut.
(Tim)
