(Terbit senen,12 September 2022)

Pariaman,  –MARDATANEWS.COM.- Sepertinya, pekerjaan rekonstruksi peningkatan kapasitas infrastruktur jalan 3 ruas (DAK) Paket 1, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pariaman, diragukan. Terlihat, proyek bernomor kontrak : 01/SPP/DPUPR-BM/2022 dikerjakan PT. Perkasa Multi Infrastruktur, timbunan dan pasangan batu bahu jalan, ditenggarai ada kejanggalanTerbukti, p

Proyek senilai Rp5.259.574.002.08,  di ruas Jalan SDN 08 09 Pasar Pauh-Simpang Akper Pemda Ampalu, Jalan Simpang Perum Lupo Lupo Incek Talago Sarik – Simpang Perbatasan Sungai Pasak Koto Marapak dan  Jalan Simpang Muaro Nan Tongga – Muaro Manggung, kondisinya memprihatinkan. Diprediksi, proyek masa pelaksanaan 100 hari kalender, tak akan bertahan lama

Untuk pekerjaan pasangan batu bahu jalan, proyek dibawah konsultan pengawas  CV. Gradasi Sembilan Konsultan, pasangan batu dilokasi berawa dan berair. Itupun tak dilakukan penyedotan saat dilakukan pekerjaan pasangan batu bahu jalan. Tak terlihat alat penyedot air yang menjadi persyaratan lelang. Batu digunakan juga berbalut tanah dan tak dicuci saat pekerjaan pasangan batu. Sehingga, pasangan batu terlihat mengguning.

Timbunan digunakan untuk jalan, tanah gunung yang mudah terkikis air. Wajar saja, proyek yang dikerjakan perusahaan itu, menuai tanggapan beragam dari berbagai kalangan. Karena, ditemukan beberapa kejanggalan yang berakibat terhadap mutu pekerjaan. Telusuran media ini, Minggu  11 September  sekira pukul 17 20 WIB, terlihat beberapa kejanggalan

Telusuran media ini, ditemani Marwan pemuda setempat, pembukaan jalan baru, juga disertai dinding pasangan. batu setinggi lebih kurang 80 Cm. Dan, jalan itu ditimbun menggunakan tanah gunung.

Parahnya, pasangan batu dilokasi berawa, dalam kondisi berair. Tak terlihat alat penyedot air dilokasi pekerjaan. Pasangan batu diatas tanah labil dan kurangnya galian.

Material batu digunakan juga dalam kondisi berselimut tanah atau berlumut. Itupun tak dicuci sebelum dipasang. Pasangan batu pun terkesan semrawut dan adukan semen diprediksi tak sesuai takaran. Ini terlihat, kurang daya perekat pada pasangan batu dan mudah terbongkar.

(***)