MARDATANEWS.COM-Padang Pariaman — Prosesi ritual Basapa secara resmi dibuka di halaman Masjid Agung Syekh Burhanuddin, Nagari Manggopoh, Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman, Rabu (13/8/2025). Ribuan jamaah dari berbagai daerah turut menghadiri pembukaan tradisi religi tahunan ini.
Pembukaan dihadiri oleh perwakilan Gubernur Sumatera Barat, yakni Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumbar, Dr. Jerfinal Arifin, SH., M.Si. Dalam sambutannya, Jerfinal menegaskan bahwa Basapa bukan sekadar ritual, tetapi manifestasi kearifan lokal yang kaya akan nilai budaya dan spiritual.
“Basapa membuktikan bagaimana tradisi mampu menyatukan nilai agama dan budaya. Tahun ini menjadi istimewa karena untuk pertama kalinya dibuka secara seremonial oleh Bupati John Kenedy Azis,” ujarnya.
Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis mengenang masa kecilnya yang penuh makna ketika mengikuti Basapa bersama neneknya. Ia menekankan bahwa kehadiran masyarakat dalam ritual ini lahir dari keyakinan, bukan sekadar kebiasaan.
“Dulu kami berjalan kaki dari Sungai Garingging ke Ulakan. Keyakinan nenek saya, tujuh kali Basapa sama dengan naik haji — meski tidak ada hadisnya. Itu menunjukkan kuatnya kepercayaan masyarakat terhadap tradisi ini,” kenang Bupati.
Bupati juga menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman dalam menjaga dan melestarikan Basapa sebagai bagian dari identitas daerah dan potensi wisata religi. Ia mengajak semua pihak untuk menjaga ketertiban selama acara berlangsung.
“Saya ingatkan, jangan ada yang mencoba mengganggu keamanan. Kami sudah koordinasi dengan Polres dan Satpol PP. Petugas akan berjaga, baik berseragam maupun berpakaian sipil. Jangan coba-coba melakukan tindakan kriminal seperti pemerasan atau pencurian,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati John Kenedy juga menyampaikan beberapa imbauan kepada seluruh pengunjung:
Imbauan Bupati Padang Pariaman:
Menjaga ketertiban, keamanan, dan kebersihan selama prosesi Basapa berlangsung.
Menghormati perbedaan serta menciptakan suasana damai dan kondusif.
Mengajak generasi muda untuk memahami dan mencintai tradisi Basapa agar tidak punah.
Melestarikan nilai-nilai Basapa secara kreatif tanpa menghilangkan esensi aslinya.
Sementara itu, Dr. Jerfinal Arifin menambahkan bahwa pemerintah provinsi sepenuhnya mendukung penyelenggaraan Basapa. Ia mengungkapkan bahwa makam Syekh Burhanuddin telah diusulkan sebagai situs cagar budaya nasional.
“Usulan sudah kami ajukan dan tim ahli dari pusat akan melakukan verifikasi pada 20 Agustus. Rapat pembahasan hasilnya akan digelar sehari setelahnya di Bukittinggi,” terangnya.
Ia juga menyebut Basapa sebagai sarana yang mampu menggabungkan nilai religius dan sosial, serta memperkuat identitas masyarakat Minangkabau.
Dalam sambutannya, Bupati John Kenedy kembali menekankan bahwa Basapa telah menjadi tradisi turun-temurun selama ratusan tahun, dan kini menjadi ikon religius budaya Padang Pariaman.
“Di balik kemeriahan Basapa, tersimpan nilai luhur: kebersamaan, gotong royong, sopan santun, penghormatan terhadap ulama, dan semangat beribadah. Ini adalah tanggung jawab bersama untuk menjaganya tetap lestari,” ungkapnya.
Tokoh masyarakat Ulakan, Dr. Alianis (Uniang Anih), menegaskan bahwa Basapa telah menjadi bagian dari sejarah Ulakan sejak zaman Syekh Burhanuddin.
“Syekh Burhanuddin berhasil menyebarkan Islam di Minangkabau melalui pendekatan budaya. Maka, kita harus memastikan Basapa berjalan aman, tertib, dan nyaman — karena pesertanya datang tidak hanya dari Sumbar, tapi juga dari Malaysia dan Brunei,” katanya.
Ia menambahkan bahwa Basapa juga memiliki potensi ekonomi, selain nilai ibadah dan budaya, yang patut dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat.
Prosesi pembukaan turut dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pejabat daerah, termasuk Staf Ahli Wali Kota Padang, unsur Forkopimda, Kepala Kemenag, Ketua Baznas, Direktur PDAM, serta para alim ulama, cadiak pandai, niniak mamak, dan undangan lainnya.
Rangkaian kegiatan ditutup dengan pembacaan Salawat Jibril dan Salawat Busro oleh Majelis Taklim Masjid Syekh Burhanuddin, kemudian dilanjutkan dengan ziarah dan doa bersama di makam Syekh Burhanuddin.
(Red/KM)
