Terbit Jumat,3 Oktober 2025
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah dan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat Lakukan Sidak Dapur SPPG Kunjungi Sejumlah Pelajar Korban Keracunan Makanan Bergizi di Kabupaten Agam.
MardataNews.com –Gubernur Sumatera Barat lakukan sidak ke dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG ) bersama Kepala Dinas Kesehatan Sumbar setelah meninjau langsung korban keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Agam yang dirawat di RSUD Lubuk Basung, Kamis 2/10/2025
Dalam sidak yang di lakukan oleh gubernur sumbar mahyeldi dan kepala dinas kesehatan provinsi sumbar di dapati kegiatan di dapur tersebut sudah terhenti, Kedatangan Mahyeldi memberikan pernyataan tegas sesuai peraturan yang berlaku di SPPG terkait di berhentikannya beroperasi.
Diketahui Data korban dugaan keracunan MBG yang ditangani oleh RSUD Lubuk Basung mencapai total 46 orang Per tanggal 1 Oktober, IGD menangani sebanyak 28 pasien dengan rincian 24 pasien rawat inap dan 4 pasien rawat jalan.
Sementara pertanggal 2 Oktober, IGD menangani 18 pasien dengan rincian sebanyak 16 pasien rawat jalan, 1 pasien rawat inap, 1 pasien masih di IGD. Lima pasien rawat inap sudah diperbolehkan pulang pada tanggal 2 Oktober 2025
Pada saat tinjauannya, Mahyeldi menyampaikan, kondisi para korban keracunan yang sudah mulai membaik. Beberapa di antaranya sudah diperbolehkan pulang dan sebagian lainnya masih dirawat.
Gejala yang umumnya dirasakan oleh para korban adalah pusing, mual mual dan diare. Mahyeldi memuji langkah cepat yang dilakukan Pemkab Agam, mulai dari tingkat puskesmas sampai RSUD dalam penanganan terhadap para korban.
“Kita berharap, kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari. Kita minta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi ( SPPG ) di Sumbar meningkatkan koordinasinya dengan pemerintah daerah, agar pelaksanaan MBG di Sumbar bisa lebih baik,” harapnya.
“Kebersihan dan kelayakan tidak hanya ditinjau dari fasilitas dapurnya, tetapi juga pada proses memasak dan bahan baku makanan yang akan digunakan. Ke depan kelayakan operasional SPPG tolong lebih diperhatikan, syarat dan ketentuannya harus terpenuhi dahulu sebelum beroperasi,” tegasnya.
Mahyeldi juga meminta pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan berperan aktif dan membantu SPPG memastikan keamanan dan higienis makanan yang akan disajikan kepada para siswa.
(Redaksi)
