-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Padang Pariaman

https://www.mardatanews.com/2024/01/hadiri-malam-syukuran-bersama.html

Tag Terpopuler

Banjir dan Longsor Landa Padang Pariaman, Bupati JKA Minta Bantuan Provinsi dan Pusat

Senin, 24 November 2025 | November 24, 2025 WIB Last Updated 2025-11-24T03:42:02Z

Terbit,24 November 2025


Banjir dan Longsor Landa Padang Pariaman, Bupati JKA Minta Bantuan Provinsi dan Pusat

 

MardataNews.co.Padang Pariaman – Kabupaten Padang Pariaman dilanda bencana banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem sejak Sabtu (22/11/2025) pukul 08.00 WIB hingga Minggu (23/11/2025). Bencana dipicu hujan lebat yang turun terus-menerus, menyebabkan luapan sejumlah sungai besar antara lain Sungai Batang Anai, Batang Ulakan, Batang Tapakih, dan Batang Kamumuan.

 

Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis (JKA) turun langsung meninjau titik terdampak parah. Kunjungan dimulai dari lokasi jalan amblas di ruas Padang Baru–Kampung Bonai, kemudian ke Kampung Galapuang yang menjadi pengungsian warga terdampak banjir di hampir seluruh nagari Kecamatan Ulakan Tapakis. Rombongan juga mengunjungi Korong Surantiah (Nagari Lubuak Aluang) dan Nagari Kasang yang juga terkena dampak cukup parah. Bupati direncanakan melanjutkan peninjauan ke beberapa kecamatan lainnya.

 

Dalam keterangannya, JKA menyebutkan Pemerintah Kabupaten telah mengaktifkan pelayanan tanggap darurat melalui kolaborasi pentahelix. Pemerintah daerah bergerak cepat di bawah koordinasi Sekretaris Daerah bersama BPBD, Dinas PUPR, Dinas Kesehatan, TNI, Polri, dan unsur terkait lainnya untuk penanganan di lapangan.

 

Sebelumnya, BPBD bersama Satgas TRC PB telah melakukan evakuasi warga, assessment, dan pendataan kerusakan. Pemerintah juga menyalurkan bantuan logistik darurat berupa nasi bungkus serta mendirikan dapur umum bersama Dinas Sosial P3A dan pemerintah nagari untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

 

JKA menegaskan dampak bencana tidak dapat ditangani sendiri oleh pemerintah daerah. Menurutnya, Padang Pariaman sangat membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat, terutama untuk normalisasi sungai. "Kami mohon kepada pemerintah pusat, khususnya Balai Wilayah Sungai (BWS), untuk segera melakukan normalisasi Sungai Batang Ulakan. Saat ini ada tiga kecamatan terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai sekitar 80 sentimeter," ungkapnya.

 

Ia juga menyampaikan banjir telah merusak lahan pertanian dan sektor ekonomi masyarakat. Sawah dan tanaman jagung yang baru ditanam hancur, sejumlah ternak hanyut dan belum ditemukan, serta tambak udang dan ikan mengalami kerusakan berat. "Dengan kemampuan APBD kami, kami tidak sanggup memperbaiki seluruh infrastruktur yang rusak. Oleh karena itu, kami sangat berharap bantuan dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat," tambahnya.

 

Hingga saat ini, tercatat sekitar 11 kecamatan dan 15 nagari terdampak. Beberapa titik terparah berada di Perumahan Kasai Permai, Korong Surantiah, Ulakan, Kampung Dalam, Batang Gasan, dan wilayah lainnya. Pemerintah Kabupaten telah menggelar rapat koordinasi dan tengah menyiapkan pengajuan status tanggap darurat ke BNPB untuk mempercepat penanganan.

 

Menurut data mutakhir Minggu (23/11/2025) pukul 17.00 WIB, dampak bencana antara lain:

 

Warga terdampak: 438 KK

Rumah terdampak: 438 unit terendam (ketinggian air 30–100 cm), 2 unit rusak Lahan pertanian: 93 Ha terendam

Infrastruktur rusak: 2 unit jalan (termasuk putusnya jalan depan RSUD ke Polres), 2 unit jembatan, 1 fasilitas pendidikan (SDN 10 Batang Gasan akibat longsor)

Tanah longsor: 5 titik yang menimbun badan jalan (di Nagari Anduriang dan Nagari Sikucua Barat)

 

Taksiran kerugian material masih dalam proses pendataan.

 

Kutipan Rilis kominfo

Penulis:Amar Piliang

 


 

Bolasport

×
Berita Terbaru Update